Jumat, 31 Oktober 2008

PETUNJUK PEMBUATAN KOMPOS DAN PUPUK CAIR


PETUNJUK TEKNIS PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DAN PUPUK CAIR
Pupuk Kompos
Di masa sekarang ini banyak orang yang menggunakan pupuk anorganik. Orang belum banyak menyadari bahwa pupuk anorganik itu bisa membuat tanaman tumbuh dengan baik namun juga dapat merusak struktur tanah yang ada, jika kebanyakan penggunaan yang tidak teratur dan berlebihan. Oleh karena itu kita harus mengubahnya pola penggunaan pupuk anorganik dengan pupuk organik. Salah satu contoh pupuk organik adalah pupuk kompos dan pupuk cair.
Pupuk kompos ini terbuat dari kotoran ternak yang diolah lebih lanjut dan dengan bantuan probiotik. Penggunaan pupuk kompos ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
  • Memperbaiki struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan,
  • Memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai,
  • Menambah daya ikat air pada tanah,
  • Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah,
  • Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara,
  • Mengandung hara ynag lengkap, walaupun jumlahnya sedikit,
  • Membantu proses pelapukan bahan mineral,
  • Memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikrobia.

BAHAN YANG DIBUTUHKAN

Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kompos adalah kototran ternak sapi, jerami padi, abu dapur, bakteri starter, dan kapur. Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan pupuk kompos ini adalah cangkul, sekop, ember, sabit.

CARA PEMBUATAN

Cara pembuatan pupuk kompos ini adalah

1) kotoran sapi dikeringkan sampai kadar air 60%,

2) Jerami dipotong pendek,

3) Feses (65%) dicampur dengan abu dapur, jerami padi, kapur sebanyak (15%) dan Bakteri starter (20%) dalam 1 kg feses. Pengadukan menggunakan cangkul serta buat lapisan untuk mempermudah pencampuran pada tempat pengomposan yang terlindungi dari sinar matahari dan hujan

4) Masukkan kompos yang tercampur dalam tempat pengomposan dengan ketinggian 1 meter secara berlapis-lapis dan ditutup dengan plastik supaya tidak terjadi penguapan air secara berlebihan,

5) Pembalikan atau aerasi dilakukan setiap 2 hari sekali.Kompos ini dibiarkan selama 1 bulan. Setelah satu bulan maka kesempurnaan kompos akan terlihat. Salah satu contohnya meliputi memiliki warna coklat kehitaman, bau kotoran hilang, tekstur tanah remah, bahan penyusun lembut, kondisi lembab baik dan bau seperti tanah.

Pupuk CAIR

Selama ini masih jarang penggunakan urine sapi sebagai pupuk padahal urine sapi memiliki prospek yang bagus untuk diolah menjadi pupuk cair karena mengandung unsur-unsur yang sangat dibutuhkan oleh tanaman secara lengkap seperti N, P, K, Ca, Mg yang terikat dalam bentuk senyawa organik.Urine sapi yang paling baik untuk diolah menjadi pupuk cair adalah urine sapi murni segar (kurang dari 24 jam) yang belum bercampur dengan cemaran lain yang ada dalam kandang. Dalam pembuatan pupuk urine, setiap 200 liter urine sapi segar membutuhkan bakteri pengurai yang berupa produk EM4 atau biotani sebanyak 0,5 % dan molases atau larutan gula sebagai energi bakteri sebanyak 1 liter.

BAHAN YANG DIGUNAKAN

Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk cair ini adalah urine sapi segar murni, bakteri starter dan molases atau larutan gula. Alat yang digunakan adalah ember, pengaduk, bejana/botol/ dirigen tertutup untuk reaksi anaerob.

Cara pembuatan pupuk cair ini adalah

1) Siapkan urine sapi segar dalam bejana/botol/ dirigen tertutup,

2) Tambahkan bakteri starter sebanyak 0,5% dan molases atau larutan gula sebanyak 1 %.

3) Campuran diaduk secara merata dan ditutup dengan rapat.

4) Campuran diaduk setiap 1 minggu sekali.

5) Urine akan menjadi pupuk setelah terjadi perombakan atau degradasi selama 3 minggu. Pupuk cair yang sudah jadi ditandai dengan hilangnya bau urine.

dari berbagai sumber

Tidak ada komentar: