Senin, 15 Februari 2010

BAGAIMANA MEMULAI SUATU BISNIS


1. Start With A Dream

Awali semuanya dengan mimpi-mimpi yang bisa direalisasikan. Yakini bahwa apa yang dimimpikan PASTI akan diraih dan sesuai dengan harapan. Laksanakan dan segera adakan pengevaluasian untuk menemukan formula terbaik (Perbaikan).
“It is said that a man’s life can be measured by the dreams he fulfills”. Roarke Fantasy Isl


2. Love The Products Or Services

Cintai seikhlas dan setulus mungkin produk/service yang ditawarkan. Tanpa adanya rasa cinta maka motivasi dan semangat untuk mencapainya tidaklah akan bisa optimal. Dengan adanya cinta maka apapun yang dikerjakan, bukan lagi sebagai beban tetapi adalah kesenangan/enjoy. “The Grand essentials of happiness are: something to do, something to love, and something to hope for”. Allan K Chalmers

3. Learn The Basics of Business

Dasar-dasar bisnis harus diketahui dengan pasti dan detail agar segala hal yang berhubungan dengan kerugian, bisa diantisipasi lebih awal. Yang kurang diperbaiki sedangkan yang lebih dipertahankan dan jika dimungkinkan, tingkatkan kwalitasnya. “Never tell people how to do things. Tell them what to do and they will surprise you with their ingenuity.” George S Patton, American Military Leader

4. Willing to Take the Risks

No Risk No Gain. Pekerjaan apapun, pasti ada resikonya. Resiko ini APAKAH akan semakin besar atau tidak, sangatlah ditentukan oleh diri kita. Jika segala pekerjaan diawali dengan profesional serta diiringi oleh kemawasan diri, kewaspadaan dan kehati - hatian maka segala resiko akan bisa diminimalkan atau disirnakan. Jadi, apapun risiko yang mungkin timbul, haruslah dihadapi dan disikapi secara professional serta jangan lari dari kenyataan. “This nation was built by men who took risks - pioneers who were not afraid of the wilderness, business men who were not afraid of failure, scientists who were not afraid of the truth, thinkers who were not afraid of progress, dreamers who were not afraid of action.” Brooks Atkinson

5. Seek Advice, But Follow Your Belief

Temukan nasehat dari siapapun juga tetapi keputusan final tetap berada ditangan anda. Baik bagi orang lain, belum tentu baik pula bagi diri kita dan demikian pula sebaliknya. Inti akhir adalah buatlah keputusan yang menyenangkan dan menguntungkan diri sendiri. “I have found the best way to give advice to your children is to find out what they want and then advise them to do it.” Harry S Truman

6. Work Hard, 7 Day A Week,18 Hours A Day

Umumnya, orang-orang yang sukses adalah pekerja keras yang pantang menyerah dan penuh dengan semangat. Jika dimungkinkan, dalam kondisi tidurpun selalu berpikir untuk mendapatkan yang terbaik (untuk keesokan harinya). Melalui kerja keras akan didapatkan ber-aneka pengalaman dan yang bermanfaat segera dikembangkan.

7. Make Friends as Much as Possible

Dengan dimilikinya teman yang sebanyak mungkin maka semua peluang dan kesempatan timbul akan bisa didapatkan (melalui informasi yang diterima). Peluang dan kesempatan adalah cikal bakal dari timbulnya jalan kesuksesan. “Friendship’s much more important to me [now] than what I thought success was.” STING, 1990

8. Deal With Failures

Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda dan jangan sampai terpengaruh atau down. Seyogianya, melalui kegagalam akan timbul kiat-kiat terefektif atau formula terbaik untuk menghadapi keesokan harinya. Tanpa mencoba dan gagal, seseorang tidak akan tahu jalur APA yang seharusnya diperbuat agar tidak gagal atau meraih keberhasilan. “Develop success from failures. Discouragement and failure are two of the surest stepping stones to success.” Dale Carnegie

9. Just do it, now !

Inti dari segalanya adalah lakukan sekarang juga dan jangan menunda-nunda keesokan harinya untuk apa yang bisa dikerjakan di hari ini. Selamat mencoba dan semoga sukses selalu. Ingat, semua kesuksesan dan kegagalan ANDA lah penentunya.

yosyicar inardi

Selengkapnya...

The Sense of Kepepet


ANDA baru saja dipecat dari pekerjaan Anda? Kalau Anda punya cita-cita jadi pengusaha - tidak mau selamanya jadi orang gajian - maka Anda punya alasan untuk bersyukur. Sebab, inilah saatnya Anda punya waktu yang tepat untuk memulai usaha Anda.
Sepuluh tahun lalu, seorang Jaya Setiabudi tidak sabar menunggu dipecat. Dia memecat dirinya sendiri padahal baru saja bekerja setahun empat bulan, dan itulah pekerjaan pertamanya setelah lulus kuliah. Dia memang punya impian yang kuat menjadi pengusaha. Dia percaya pada kawannya yang pernah bilang padanya bahwa ia punya ciri-ciri pengusaha. Apa ciri itu? 1. Tidak suka bangun pagi; 2. Tidak suka digaji pas-pasan; 3. tidak suka dimarahi bos.

Maka, si pengusaha baru itupun memulai bisnis pertamanya. Modal uangnya tak banyak, cuma tabungan 4,5 juta. Tapi dia punya modal lain: jaringan pertemanan (dia ambil bisnis pemasok suku cadang, kepercayaan para pemasok barang (dia bekerja di bagian pembelian dan dia tak pernah mau disogok atau mengajak main kuitansi), dan The Sense of Kepepet! Jaya pun menelepon ayahnya bahwa dia sudah siap. Siap apa? Siap bangkrut! Dan, dia benar-benar sudah siap ketika tiga bulan kemudian ia mengalami bangkrutnya yang pertama!

Berhentikah Jaya setelah kebangkrutan itu? Tidak. Kelak ia bisa menyimpulkan bahwa rugi, ditipu, bangkrut adalah vitamin yang membuat seorang pengusaha tahan banting. Ia sudah membuktikan itu. Usahanya berkembang, maju, dan merambah berbagai bidang.

Saya percaya bahwa kegagalan adalah makanan wajib pengusaha. Ada sebuah penelitian terhadap empat milyuner muda Amerika yang mencapai sukses di usia menjelang 35 tahun, usia yang sangat muda. Rata-rata mereka terlibat dalam tujuh belas bisnis sebelum menemukan bisnis yang dapat membawa mereka ke puncak keberhasilan. Catat itu: TUJUH BELAS KALI! Anda bisa membaca kisah itu di buku Failing Forward John C. Maxwell. ”Mereka terus mencoba dan menggantikannya hingga menemukan sesuatu yang klop untuk mereka,” kata Maxwell.

Pastilah bukan kegagalan itu yang dicari. Bukan kegagalan itu yang membuat bangga. Tapi, kegagalan tidak pernah menjadi ketakutan untuk terus mencoba. Saya percaya, jika kita mencoba maka kemungkinannya dua: gagal atau berhasil. Itu pasti lebih baik daripada tidak mencoba karena tak ada kemungkinan kecuali satu hal: kita pasti tidak berhasil. Bagaimana mau berhasil, kalau mencoba saja tidak!

***

Tak semua pengusaha seperti Jaya. Ia punya semangat untuk berbagi. Ia percaya bahwa semangat dan impian menjadi pengusaha alias entrepreuner harus ditularkan. Pada saya ia pernah bilang bahwa bangsa ini kekurangan pengusaha, tak sampai nol koma sekian persentase pengusaha. Padahal, ia mengutip Ciputra, harusnya empat persen dari penduduk suatu negara haruslah bergerak sebagai usahawan bila ekonomi negara tersebut ingin tangguh.

Jaya tidak tinggal diam. Sebagai orang yang menyebut diri sebagai provokator entrepreuner - saya kira ini sebutan yang amat cocok buat dia - ia membuat berbagai forum pertemuan para pengusaha pemula, namanya Entrepreuner Ascosiation (EA). Saya pernah ikuti salah satu pertemuan itu. Sebuah pertemuan yang sangat memberdayakan dan menularkan spirit tangguh untuk jadi pengusaha. Dulu, tempatnya selalu berpindah-pindah. Biasanya dipilih tempat usaha salah satu anggota. Dalam pertemuan itu sangat mungkin terjadi kerjasama-kerjasama bisnis (saya sekali waktu diberi kartu nama seorang pengusaha sablon plastik untuk kemasan), kongsi modal, dan saling bantu memecahkan kebuntuan usaha, juga cerita-cerita mencerahkan dari langkah-langkah bisnis anggota EA yang sudah diambil dan berhasil. Hal-hal di luar bisnis dipecahkan oleh orang yang berkompeten. Bila ada peraturan perpajakan baru, maka diundang orang dari Kantor Pajak. Saya tak tahu apakah Kadin, Apindo atau asosiasi pengusaha lain ada melakukan hal serupa itu.

”Yang pasti sekarang ini banyak anggota-anggota EA sudah jadi dan yang ditarik jadi anggota asosiasi lain,” kata Jaya, pada saya suatu hari. Itu artinya, provokasi Jaya berhasil. Dan tenang saja, sebagai provokator dia tak kehabisan akal untuk menghasut orang sebanyak-banyaknya. Akhir tahun lalu bukunya diterbitkan oleh Penerbit Gramedia. Inilah jurus barunya untuk menularkan semangat berusaha itu. Bukunya berjudul menggugah: THE POWER OF KEPEPET!

Saya sempat mengikuti proses kelahiran buku itu sejak masih prin-prinan. Saya menjadi semacam konsultan tak resmi atas buku itu, khusus memberi masukan - ah lebih tepat mempertajam ide Jaya sendiri - tentang bagaimana ilustrasi akan ditambahkan. Sebenarnya Jaya sudah amat tahu bagaimana buku itu hendak diwujudkan. Kami melibatkan Dalbo - kartunis Batam Pos - untuk menggarap ilustrasinya. Jaya yang punya rasa seni yang baik (perhatikan sampul bukunya yang bak poster film, ini dia dan timnya sendiri yang punya ide) amat menyukai tarikan garis kartun Dalbo.

***

Cerita di atas saya tulis lagi dari pengantar Jaya pada buku 116 halaman ini. Tidak tebal. Tapi saya jamin isinya amat menggugah, dan tentu membaca saja tidak cukup. ”Membaca buku ini,” kata Jaya, ”tidak akan mengubah hidup Anda. Tapi, Anda harus mempraktikkannya... ”Ya, begitulah memang seharusnya. Senada dengan judulnya, saya menyimpulkan apa yang hendak ditularkan Jaya adalah Sense of Kepepet. Itulah yang ia percayai bisa menjadi motivator paling kuat untuk mendorong orang menjadi pengusaha yang berhasil. Kalau pun Anda tidak kepepet, maka Anda harus membuat seakan-akan Anda kepepet.

Kalimat-kalimat Jaya di buku ini sugestif sebab ia menulis langsung dari pengalamannya. Pria kelahiran Semarang tahun 1973 ini punya rekor bangkrut Rp1,8 miliar pada usia 31 tahun. Bayangkanlah, ini adalah situasi kepepet yang benar-benar kepepet bukan? Sama seperti ketika ia diwisuda sebagai pengusaha bangkrut yang pertama kali, maka ia tak berhenti, ia putar akal. Bekerja lagi? Atau cari investor lagi? Yang pertama jelas bukan pilihan yang menarik buat dia, meskipun sebenarnya itu sangat mudah ia dapatkan. Itu langkah mundur. Jika itu yang ia pilih, saya hakkulyakin, anak keenam dari tujuh bersaudara ini tak akan punya tujuh perusahaan seperti saat ini. Sepuluh tahun setelah ia memecat dirinya sendiri, usahanya pun membentang dari industri konstruksi baja ringan, distributor suku cadang, jaringan toko retail makanan dan minuman, konsultan wirausaha, hingga konsultan bisnis retail.

Jadi, Anda boleh berdoa agar perusahaan Anda tidak memecat Anda. 2009 adalah tahun yang berat. Singapura saja menargetkan angkat pertumbuhan minus 2,5 persen, akibat krisis ekonomi di Amerika. Pasar lesu, order turun. Dan ingat, 70 ekspor perusahaan di Batam tujuannya adalah Singapura. Itu artinya pemecatan tidak terhindarkan. Tetapi, bila Anda dipecat, jangan meratap. Ini berarti kesempatan Anda untuk melenting bak pegas. Anda pasti tahu pegas, kan? Bila tidak dipepet, bila tidak ditekan, maka pegas tidak akan meregang dan regangan itulah yang menimbulkan daya dorong. Tuing! Melentinglah!

Surat PHK, saya kira boleh Anda baca sebagai sebuah surat pemberitahuan bahwa Anda diterima oleh dunia usaha sebagai pengusaha. Jangan anggap itu sebagai trompet sangkakala kiamat kehidupan Anda. Dan jangan lupa, baca buku The Power of Kepepet yang sampai saya tulis artikel sudah dicetak tiga kali, 13 ribu eksemplar sudah terbeli, dan pasti sudah lebih dari jumlah itu orang yang tertular gairah entrepreneuship Jaya. Di buku itu ada alamat e-mail nya, situs web-nya, juga nomor telepon selularnya. Setahu saya, sebagai provokator Jaya amat tidak pelit bagi ilmu.
Selengkapnya...

9 Tipe Kepribadian Entrpreneur


Agar kita bisa tahu apa yang
kita butuhkan untuk sukses. Apakah Anda memiliki tipe yang
sama dengan Bill Gates yang visioner atau improver seperti Anita
Roddick, pendiri Body Shop? Baca saja, tipe-tipe kepribadian
seorang pebisnis di bawah ini.

9 Tipe Kepribadian Entrepreneur --
Yang Manakah Tipe Kepribadian Anda?

1. The Improver.

Anda memiliki kepribadian ini jika Anda menjalankan bisnis dengan
menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki.
Anda menggunakan perusahaan Anda untuk memperbaiki dunia.
Improver memiliki kemampuan yang kokoh dalam menjalankan bisnis.
Mereka juga memiliki intergritas dan etika yang tinggi.

Personality Alert: Waspadai sifat Anda yang cenderung
menjadi perfeksionis dan terlalu kritis terhadap karyawan
dan pelanggan Anda. Contoh Entrepreneur: Anita Roddick,
pendiri The Body Shop.

2. The Advisor.

Tipe kepribadian pebisnis seperti ini bersedia memberikan
bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya.
Motto dari advisor ini yaitu pelanggan adalah benar dan kita
harus melakukan apa saja untuk menyenangkan mereka.

Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus
pada kebutuhan bisnis mereka dan pelanggan, sehingga
cenderung mengabaikan kebutuhan mereka sendiri dan
bisa-bisa malah cape hati sendiri. Contoh Entrepreneur:
John W. Nordstrom, pendiri Nordstorm.

3. The Superstar.

Inilah bisnis yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi
tinggi dari Sang CEO Superstar. Pebisnis dengan kepribadian
seperti ini biasanya membangun bisnis mereka dengan personal
brand mereka sendiri.

Personality Alert: Pebisnis dengan tipe ini bisa menjadi
terlalu kompetitif dan workaholics.

Contoh Entrepreneur: Donald Trump, CEO Trump Hotels &
Casino Resorts.

4. The Artist.

Kepribadian pebisnis seperti ini biasanya senang menyendiri
tapi memiliki kreativitas yang tinggi. Mereka biasanya sering
kali ditemukan di bisnis yang membutuhkan kreativitas seperti
pada perusahaan agen periklanan, web design, dll.

Personality Alert: Pebisnis tipe ini bisa jadi terlalu
sensitif terhadap respon pelanggan Anda, walaupun kritik
dari mereka bersifat membangun.

Contoh Entrepreneur: Scott Adams, pendiri dan penggagas
Dilbert.

5. The Visionary.
Sebuah bisnis yang dibangun oleh seorang visioner biasanya
berdasarkan visi masa depan dan pemikiran pendirinya. Anda
memiliki keingintahuan yang tinggi untuk mengerti dunia di
sekeliling Anda dan akan membuat rencana untuk menghindari
segala macam rintangan.

Personality Alert: Seorang visioner bisa jadi terlalu fokus
pada mimpi mereka dan kurang berpijak pada realitas. Dan
jangan lupa, menyertai visi Anda dengan melakukan tindakan
nyata. Contoh Entrepreneur: Bill Gates, pendiri MicroSoft
Inc.

6. The Analyst.

Jika Anda menjalankan bisnis sebagai seorang analis, perusahaan
Anda biasanya memfokuskan pada penyelesaian masalah dalam
suatu cara sistematis. Seringkali berbasis pada ilmu pengetahuan,
keahlian teknis atau komputer, seorang analis perusahaan biasanya
hebat dalam memecahkan masalah.

Personality Alert: Hati-hati dengan kelumpuhan analisa.
Bekerjalah dengan mempercayai orang lain. Contoh Entrepreneur:
Gordon Moore, pendiri Intel.

7. The Fireball.

Sebuah bisnis yang dimiliki oleh si Bola Api ini biasanya
dioperasikan dengan penuh hidup, energi dan optimisme.
Pelanggan merasa perusahaan Anda dijalankan dengan tingkah
laku yang fun.

Personality Alert: Anda bisa jadi berkomitmen yang
berlebihan terhadap tim Anda dan bertingkah laku terlalu
impulsif. Seimbangkan keimpulsivan Anda dengan rencana
bisnis.

Contoh Entrepreneur: Malcolm Forbes, penerbit dan pendiri
Forbes Magazine.

8. The Hero.

Anda memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam
memimpin dunia dan bisnis Anda melalui segala macam tantangan.
Anda adalah inti dari kewirausahaaan dan bisa mengumpulkan
banyak perusahaan besar.

Personality Alert: Terlalu mengumbar janji dan menggunakan
taktik kekuatan penuh untuk mendapatkan sesuatu dengan cara
Anda tidak akan berhasil dalam jangka waktu panjang. Untuk
menjadi sukses, percayailah keterampilan kepemimpinan Anda
untuk menolong orang lain menemukan jalan mereka.

Contoh Entrepreneur: Jack Welch, CEO GE.

9. The Healer.

Jika Anda adalah seorang 'penyembuh', Anda bersifat
pengasuh dan penjaga keharmonisan dalam bisnis Anda. Anda
memiliki kemampuan bertahan yang luar biasa dan keteguhan
disertai dengan ketenangan dari dalam.

Personality Alert: Karena sifat perhatian Anda dan
kepenyembuhan Anda dalam menjalankan bisnis, Anda bisa
jadi menghindari realitas di luar sana dan selalu terlalu
berharap. Gunakan skenario perencanaan untuk persiapan
datangnya masalah.

Contoh Entrepreneur: Ben Cohen, salah satu pendiri Ben &
Jerry's Ice Cream.

Nah, dengan mengetahui 9 tipe kepribadian dalam
menjalankan sebuah bisnis, Anda bisa lebih terarah dalam
membangun bisnis .


DAN JANGAN LUPA SATU HAL, PENGUSAHA TIDAK PERLU PINTAR TAPI PANDAI CARI ORANG PINTAR


Semoga bermanfaat bagi semua

Salam Sukses Buat Semua Fighter!
Selengkapnya...